Notification

×

Dorong Program Makan Siang Gratis Tepat Sasaran di NTT, dr. Stevi Harman Minta Fokus Daerah Rawan Stunting

Jumat, 24 Januari 2025 | Januari 24, 2025 WIB Last Updated 2025-01-24T04:28:21Z
dr. Maria Stevi Harman sedang menyampaikan pendapat dalam rapat kerja Komite III DPD RI dengan Badan Gizi Nasional, (21/1/2025). Foto: Tim Senator Stevi Harman
Jakarta, Fakta Line – Anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI asal Nusa Tenggara Timur (NTT), dr. Maria Stevi Harman, mendorong agar program makan siang gratis di Provinsi NTT dapat dilaksanakan secara tepat sasaran. Hal tersebut disampaikan dalam rapat kerja Komite III DPD RI dengan Badan Gizi Nasional pada Selasa, 21 Januari 2025.


Dalam pertemuan tersebut, dr. Stevi menyoroti pentingnya penentuan 749 titik pelayanan makan siang gratis yang telah ditetapkan oleh Badan Gizi Nasional. Ia menekankan bahwa program tersebut harus menjangkau masyarakat yang benar-benar membutuhkan, terutama di wilayah dengan angka stunting dan kemiskinan yang tinggi.


"Saya sarankan agar penetapan titik pelayanan tidak hanya berfokus pada lokasi yang mudah diakses atau berada di perkotaan," ujar Stevi.


Menurutnya, pendekatan geografis dan pemetaan berbasis data lokal sangat penting untuk memastikan bahwa layanan tersebut benar-benar membantu masyarakat yang membutuhkan. "Kita perlu memperhatikan daerah-daerah dengan angka stunting dan kemiskinan tinggi berdasarkan pemetaan pemerintah daerah," lanjutnya.


Ia juga mengusulkan agar kabupaten-kabupaten yang memiliki kesiapan infrastruktur, seperti penyediaan tenda dan dukungan lainnya, dapat dilibatkan dalam pelaksanaan program ini.


Badan Gizi Nasional sejauh ini telah menetapkan 749 titik pelayanan makan siang gratis di NTT dengan kebutuhan anggaran mencapai Rp 8 triliun. Program ini diharapkan dapat menjadi langkah strategis untuk mengatasi masalah gizi buruk dan stunting di wilayah tersebut.


Upaya untuk memastikan efektivitas program ini menjadi perhatian utama, mengingat tantangan geografis dan tingkat kemiskinan yang masih tinggi di berbagai wilayah di NTT. **