 |
| Tangkapan layar acara Sharing Session via Zoom |
Lebih dari 50 peserta mengikuti acara yang menghadirkan dua program beasiswa ternama, LPDP (Lembaga Pengelola Dana Pendidikan) dan Australia Awards Scholarship (AAS). Kedua program ini dikenal sebagai jalur pendidikan berkualitas yang membuka peluang karier di tingkat nasional maupun internasional.
Presidium Pendidikan dan Kaderisasi PP PMKRI, Marianus D. Humau, menekankan pentingnya kegiatan ini dalam memotivasi mahasiswa untuk mengejar pendidikan lebih tinggi. “Kami berharap peserta mendapatkan wawasan, informasi, dan motivasi untuk memanfaatkan peluang pendidikan di dalam maupun luar negeri yang dapat membantu pengembangan karier mereka,” katanya.
Salah satu pembicara, Yacob Manuhua, M.ProfEng, penerima beasiswa Australia Awards, membagikan pengalamannya. “Beasiswa ini membuka kesempatan besar untuk mendapatkan pendidikan berkualitas dan memperluas jaringan internasional. Peluang ini sangat mendukung perkembangan karier, terutama saat kembali ke Indonesia dan mengaplikasikan ilmu yang diperoleh,” ujarnya.
Jeheskiel Amalo Henuk, S.Pd., mantan penerima beasiswa LPDP, juga membagikan kisahnya. “LPDP memberikan saya kesempatan untuk melanjutkan studi yang sangat berdampak pada dunia kerja. Beasiswa ini tidak hanya memperkaya pengetahuan, tetapi juga membuka peluang karier di berbagai sektor,” tuturnya.
Ketua Presidium Pengurus Pusat PMKRI, Susana Kandaimu, menambahkan bahwa kegiatan ini mencerminkan komitmen PMKRI dalam memberikan akses informasi kepada generasi muda. “Kami ingin lebih banyak kader PMKRI yang memanfaatkan peluang seperti LPDP dan Australia Awards untuk berkembang di kancah global,” ujarnya.
Acara ini ditutup dengan diskusi interaktif yang memberikan kesempatan kepada peserta untuk menggali lebih dalam mengenai tantangan dan proses pendaftaran beasiswa.
Sebagai informasi, PMKRI adalah organisasi mahasiswa yang berfokus pada pengembangan potensi generasi muda melalui pendidikan, kaderisasi, dan pemberdayaan sosial dengan nilai-nilai fraternitas, kristianitas, dan intelektualitas sebagai pedoman utama.**
