Notification

×

Cegah Gangguan Mental, UCB Bentuk Konselor Sebaya di Desa Oenoni Dua

Kamis, 15 Agustus 2024 | Agustus 15, 2024 WIB Last Updated 2024-08-15T08:33:36Z
Universitas Citra Bangsa melakukan kegiatan Pengabdian Masyarakat, foto: Tim UCB
Oelamasi, Fakta Line - Masalah kesehatan mental kian banyak dialami terutama di kalangan dewasa. Berbagai gejolak diusia dewasa seperti tekanan akibat perubahan fisik, mental, sosial, ekonomi dan emosional dapat mempengaruhi kesehatan mental. 


Hal ini menjadi landasan dosen Universitas Citra Bangsa (UCB); Maryati A. Barimbing, S.Kep., Ns., M.Kep., Fepyani T. Feoh, S.Kep., Ns., M.Kep, dan Jhon Enstein, S.Kom., MCs serta mahasiswa program studi Keperawatan untuk membantu kelompok dewasa meningkatkan pengetahuan, ketrampilan dan kepedulian terhadap masalah kesehatan mental melalui pembentukan Konselor Sebaya di Desa Oenoni Dua, Kecamatan Amarasi, Kabupaten Kupang, pada Jumad, (26 - 28/7/2024). 


Ketua Tim Maryati A. Barimbing, S.Kep., Ns., M.Kep menjelaskan pengabaian terhadap pribadi seseorang akan menyebabkan seorang dewasa dapat mengalami gangguan jiwa. 


“Sangat disayangkan jika keluarga, teman sebaya atau orang disekitar justru tidak memahami kondisi ini bahkan merasa bahwa tuntutan dan tekanan yang dialami adalah hal biasa. Masyarakat justru mengabaikan kondisi tersebut dengan alasan bahwa pada masa dewasa, seseorang mampu menyelesaikan masalahnya sendiri. Padahal usia dewasa pun butuh support dari orang lain. Pengabaian dari orang sekitar menyebabkan seorang dewasa bisa jatuh pada kondisi gangguan mental. Hal ini harusnya bisa dicegah jika kita memiliki pengetahuan tentang kesehatan mental dan mampu menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari serta peduli terhadap diri dan sesama," jelas Perawat Jiwa ini. 


Ia melanjutkan bahwa dengan adanya pelatihan konselor sebaya membuat pemuda desa Oenoni Dua menjadi agen pembaharu kesehatan mental.


 “Hasil pelatihan kemaren didapatkan bahwa setelah pelatihan, skor pengetahuan tentang kesehatan mental dan konselor sebaya mengalami peningkatan dibanding sebelum pelatihan, hal ini menunjukkan adanya peningkatan pengetahuan dari peserta. Saat pelatihan juga dilakukan Focused Group Discussion atau FGD sehingga para pemuda saling berbagi pengalaman tentang kesehatan mental dan menimbulkan kepedulian terhadap sesama. Pada saat pelatihan ini juga, para pemuda langsung mempraktikan cara menjadi konselor sebaya. Para pemuda juga dibekali dengan buku saku tentang kesehatan mental dan konselor sebaya. Sekarang para pemuda desa oenoni 2 dapat menjadi tempat curhat dan konselor bagi temannya serta dapat menjadi agen penyebar informasi tentang kesehatan mental," Barimbing.


Kepala Desa Oenoni Dua, Djalinus Bureran memberikan apresiasi terhadap kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini. ”Kami berterimakasih kepada dosen dan mahasiswa UCB yang telah memilih kami sebagai mitra kegiatan ini. Pemuda-pemudi desa Oenoni Dua akhirnya memiliki pemahaman yang baik tentang kesehatan mental dan membuat mereka lebih peduli dengan orang sekitar sehingga kesehatan mental tetap terjaga," ungkap Bureran.


Sementara salah satu peserta kegiatan, Damaris Taunu menyebutkan bahwa sebelumnya mereka tidak pernah mendapat informasi tentang kesehatan mental dan tidak tahu cara menjaga kesehatan mental namun dengan adanya kegiatan ini mereka menjadi tahu dan mampu untuk menjaga kesehatan mental dan lebih daripada itu mereka bisa menjadi konselor sebaya untuk orang sekitar yang membutuhkan. 


”Saya senang sekali sekarang Saya jadi tau banyak terkait kesehatan jiwa dan saya bisa jadi tempat curhat dari teman-teman yang lain," tutur Taunu.


Program pengabdian kepada masyarakat dengan skema Pemberdayaan Berbasis Masyarakat ini didanai oleh Direktorat Riset, Teknologi Dan Pengabdian Kepada Masyarakat; Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Riset Dan Teknologi; Kementrian Pendidikan, Kebudayaan, Riset Dan Teknologi untuk tahun pelaksanaan 2024. 


Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini dibagi dalam lima tahap yaitu sosialisasi tentang kesehatan mental, pelatihan menjadi konselor sebaya, penerapan teknologi, pendampingan dan evaluasi. Kegiatan ini dilakukan di kantor desa Oenoni Dua dan diikuti oleh 50 orang pemuda/i desa Oenoni Dua. **