Koordinator Devisi Hukum Bawaslu Lembata, Muhammad Rifai. Foto: dok pribadi |
"Tanggung jawab semua anak bangsa untuk menciptakan Pemilu yang damai," ujarnya kepada media ini, Jumat (24/11/2023).
Dalam perannya sebagai Penyelenggara Pemilu, Bawaslu Lembata akan mengambil langkah-langkah strategis untuk mencegah potensi kerawanan yang mungkin terjadi selama kampanye, sebagai tahap krusial dalam proses pemilu.
Rifai juga mengajak semua pihak untuk ikut mengawasi jalannya tahapan Pemilu 2024 guna menjaga integritasnya. Ia menyoroti potensi ancaman seperti politik uang, berita hoaks, ujaran kebencian, politisasi SARA, dan ketidaknetralan pihak terkait yang dapat merusak kualitas dan integritas pemilu.
"Banyak hal dapat menggerus kualitas Pemilu, termasuk politik uang, hoaks, ujaran kebencian, politisasi SARA, dan ketidaknetralan pihak terkait," tegas Rifai.
Lebih lanjut, Rifai menekankan makna kampanye pemilu sebagai wadah untuk menyampaikan ide dan gagasan, bukan untuk memecah belah atau mengadu domba. Menurutnya, kampanye harus menjadi sarana edukasi politik yang benar, sehingga proses pemilihan dapat menghasilkan pemimpin sesuai harapan masyarakat dan amanah konstitusi.
"Apabila semua pihak memahami kampanye sebagai ruang edukasi politik, limbah demokrasi di Pemilu 2024 dapat diminimalisir," paparnya.
YNB