Kadis P dan K NTT, Linus Lusi, (dok ist). |
Linus menjelaskan bahwa Pemerintah Provinsi NTT melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan tengah menjalani serangkaian tahapan seleksi. Ia memastikan bahwa proses pengisian formasi jabatan kepala SMA/SMK/SLB yang lowong akan dilakukan sebelum masa jabatan Gubernur NTT Viktor Bungtilu Laiskodat dan Wakil Gubernur Josef Nae Soi berakhir.
"Jumlah formasi jabatan Kepala Sekolah di NTT yang lowong itu kurang lebih 50 sekolah, sehingga sebelum masa jabatan Gubernur turun kita akan konsolidasi untuk mengisi sesuai mekanisme yang ada," ungkap Linus.
Linus juga menambahkan bahwa formasi jabatan kepala SMA/SMK/SLB yang lowong paling banyak terdapat di Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS). Hal ini disebabkan banyaknya sekolah yang saat ini dijabat oleh pelaksana tugas (Plt) Kepala Sekolah. Pemerintah Provinsi NTT telah memberikan kesempatan kepada para guru SMA/SMK/SLB yang memenuhi syarat untuk mengisi jabatan kepala sekolah melalui seleksi terbuka.
Selain itu, Linus menegaskan bahwa seleksi pengangkatan Kepala Sekolah dilakukan tanpa adanya titipan dari pejabat. Proses seleksi kepala sekolah melalui serangkaian tahapan yang ketat dan terbuka, tanpa adanya campur tangan yang tidak sah. "Tidak ada titipan," tegasnya.
Dengan adanya upaya untuk mengisi formasi jabatan kepala SMA/SMK/SLB yang lowong ini, diharapkan akan terjaga kualitas pendidikan di NTT dan kepemimpinan yang kompeten di sekolah-sekolah tersebut.
Ocep Purek