Notification

×

Jaga Ekosistem, Komunitas SAPURATA Lepaskan Anak Penyu ke Habitatnya dengan Penuh Kehangatan Lingkungan

Kamis, 31 Agustus 2023 | Agustus 31, 2023 WIB Last Updated 2023-08-30T15:56:00Z
Foto: Servasius Sogang Lokang 
Lewoleba, Fakta Line - Dalam suasana penuh kekaguman, Komunitas Sahabat Penyu Rastafara (SAPURATA) kembali menggelar prosesi melepas tukik (anak penyu) ke habitat alaminya.


Kali ini, acara yang diselenggarakan pada Rabu (30/08) tersebut melibatkan warga dari Desa Nilanapo dan Desa Wowong, dengan lokasi di pantai Burnebong, desa Nilanapo, kecamatan Omesuri, kabupaten Lembata, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT).


Acara ini dihadiri oleh Kepala Desa Nilanapo, Kirman Laleng, yang turut serta bersama mahasiswa Kuliah Kerja Nyata Tematik (KKN-T) dari IKIP Muhammadiyah Maumere. Begitu pula Kepala Desa Wowong, Jubir Latif Leki, yang datang bersama Mahasiswa SAPA Nusantara dari kampus Muhammadiyah Yogyakarta.


Prosesi pelepasan tukik ini bukan kali pertama dilakukan oleh komunitas ini. Sebelumnya, momen serupa telah terlaksana berulang kali dan selalu berhasil mencuri perhatian para wisatawan yang datang untuk menyaksikannya secara langsung.


Yang menarik adalah fakta bahwa acara ini bukan hanya sekadar ritual, melainkan juga menjadi simbol nyata dari rasa cinta terhadap alam dan tanggung jawab menjaga ekosistem. Dalam sambutannya, pendiri dan pemilik Komunitas Sahabat Penyu Rastafara, Dence Botung Raba, mengakui bahwa kegiatan ini mencerminkan hubungan yang erat antara manusia, alam, dan penciptanya.


"Selama ini, kita melihat bahwa tindakan ini tidak hanya didasarkan pada cinta terhadap alam semesta, tetapi juga pada cinta terhadap Pencipta. Oleh karena itu, saya melaksanakan tindakan ini atas dasar niat tulus dan mendapat dukungan penuh dari pemerintah Desa Nilanapo," ungkap Dence Botung Raba.


Dance Botung Raba menyebutkan tidak kurang dari sembilan kali pelepasan tukik telah berhasil diadakan sebelumnya. Bahkan, momen bersejarah ini telah menarik perhatian wisatawan dari luar negeri, termasuk wisatawan asal Republik Ceko dan juga pendiri Komunitas Taman Daun, Jhon Batafor.


Dalam penutupnya, Dence Botung Raba mengumumkan bahwa masih terdapat dua sangkar atau tempat penangkaran yang sedang dalam proses penetasan. Rencananya, pelepasan berikutnya akan diadakan pada pertengahan bulan September, yang akan dihadiri oleh tokoh-tokoh penting dari lingkup
Pemerintahan Kabupaten Lembata. Momennya diharapkan dapat semakin menguatkan semangat melestarikan alam dan lingkungan untuk generasi mendatang. (*)