Rapat Umum Anggota (RUA) pemilihan Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Politeknik Negeri Kupang untuk periode 2023/2024 telah dilaksanakan hari ini, Jumat, 28 Juli 2023. |
Para mahasiswa yang mengecam proses pemilihan tersebut menyatakan bahwa pemilihan tersebut dinilai tidak sah karena melanggar beberapa aturan organisatoris. Mereka juga menganggap bahwa proses pemilihan dipengaruhi oleh sejumlah elit yang berusaha mengendalikan organisasi mahasiswa.
Seorang mahasiswa yang tidak ingin disebutkan namanya menyampaikan bahwa ada beberapa mahasiswa yang terpengaruh dan rela dijadikan boneka oleh kelompok elit tersebut. Hal ini memunculkan keprihatinan bahwa organisasi mahasiswa ke depan tidak akan berjalan sejalan dengan aspirasi mahasiswa karena sudah dikendalikan dan diintervensi oleh oknum tertentu.
"Dan kami menilai ada beberapa mahasiswa yang mengalami kecacatan dalam berpikir sehingga mau saja untuk ditunggangi oleh kaum elit," ujarnya kepada media ini, (28/7).
Dalam proses pemilihan ini, seharusnya memperhatikan GBPK (Garis Besar Program Kerja) dan GBHO (Garis Besar Hasil Organisasi). Namun, pemilihan tersebut dianggap dadakan dan tidak melibatkan partisipasi mahasiswa, yang menimbulkan pertanyaan atas keabsahan hasilnya.
Menariknya, mantan Presiden Mahasiswa, Rolandus Tahoni, mengungkapkan bahwa dia tidak mendapatkan informasi apapun tentang kegiatan pemilihan tersebut.
"Saya tidak tahu tentang hal itu karena saya sementara sibuk dengan tugas akhir saya dan saya memang sudah tidak dilibatkan sejak kegiatan Sarnas FKMPI bulan februari kemarin, tidak tahu apa penyebabnya tetapi saya memang tidak mendapatkan informasi, untuk itu saya kembalikan kepada teman mahasiswa untuk menilai baik dan tidaknya," kata dia, saat dihubungi via WhatsApp.
Tahoni menyatakan bahwa sejak awal tahun 2023, dia sudah tidak dilibatkan dalam berbagai kegiatan, meskipun statusnya belum dinonaktifkan. Dia juga mengklaim tidak memberikan mandat kepada siapapun untuk menjalankan tugas kepemimpinan ormawa.
Kondisi ini menunjukkan adanya ketidakjelasan dan ketidaktransparan dalam proses pemilihan Badan Eksekutif Mahasiswa di Politeknik Negeri Kupang. Dengan banyaknya pernyataan ketidakpuasan dari mahasiswa, diharapkan pihak berwenang segera melakukan investigasi untuk memastikan proses pemilihan berjalan sesuai aturan dan memberikan keadilan bagi seluruh mahasiswa.
Koka Masan