Anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI, Angelius Wake Kako saat melakukan jumpa pers, (Fakta Line/Rian) |
Pantauan Faktaline.com, kedatangan AWK yang didampingi oleh tim diterima langsung oleh Ketua KPU Provinsi NTT, Thomas Dohu di Kantor KPU NTT sekitar pukul 01:15 WITA.
Ketua KPU NTT, Thomas Dohu, pada tempat itu mengatakan sudah cukup lama menanti kedatangan AWK di Rumah KPU NTT, dan hari ini kedatangan AWK memenuhi kerinduan kami yang cukup lama ini, ungakpnya sambil bersalaman dengan AWK.
Thomas Dohu menjelaskan bahwa setelah dokumen diterima selanjutnya akan diteliti untuk mengetahui kelengkapannya. "Kami menerima dokumen dalam bentuk hard copy dan disesuaikan dengan file yang telah didaftarkan melalui aplikasi Sistem Informasi Pencalonan (SILON)," jelasnya.
Lanjutnya, "Sebelumnya, kami sudah memberikan delapan tiket DPD RI, AWK mendapatkan tiket yang kesembilan," ungkap Thomas.
Pada tempat itu juga langsung dilakukan penyesuaian dokumen oleh KPU. Setelah dilakukan penyesuaian dokumen, Ketua KPU NTT membeberkan, AWK memiliki 2.856 pendukung yang tersebar di 18 Kabupaten Kota di NTT. Selanjutnya KPU membuat berita acara penyerahan dukungan.
Sementara AWK menyebut, keputusan untuk kembali mendaftarkan diri sebagai bakal calon DPD RI berdasarkan refleksi panjang perjalanannya selama tiga tahun lebih sebagai anggota DPD RI.
Senator itu mengatakan, dirinya memilih bertarung kembali di DPD RI ketimbang DPR RI, mengingat masih ada senior yang masih bertarung di DPR RI di 2024 mendatang. "Saya tidak maju DPR RI karena masih banyak abang-abang yang masih bertarung di 2024. Selain itu saya juga punya perhitungan sendiri," tuturnya.
Bagi AWK, politik itu selain ideal, juga dinamis. "Bicara politik, bicara matematika. Ada perhitungan, matematisnya dan saya ini orang matematika," ujar AWK dalam jumpa pers usai mendaftarkan diri ke KPU NTT, Rabu (28/12/2022).
"Ada perhitungan. Karena berjuang dan kemudian tidak mendapatkan tempat kan sayang. Maju untuk menang, itu prinsip yang saya selalu pegang dari dulu," lanjut AWK.
"Kurang lebih tiga tahun di Senayan, saya melihat dan menemukan pentingnya keberadaan DPD ini sebagai saluran aspirasi alternatif selain DPR. Misalnya saya di Komite II DPD RI saat ini saya bisa mengisi ruang-ruang kosong kemitraan dengan pemerintah yang tidak diisi oleh DPR RI, dalam konteks keterwakilan kita dari NTT," jelas AWK.
Meski sudah tiga tahun lebih duduk di senayan, AWK membeberkan ada beberapa hal yang masih diperjuangkan.
"Salah satu tugas yang ingin saya lanjutkan adalah saya selaku wakil ketua panitia perancangan undang-undang (RUU) tentang Daerah Kepulauan yang sampai saat ini masih diusulkan di DPR RI untuk dibahas bersama. Meski sudah masuk Prolegnas sejak 2020, 2021, bahkan sampai tahun 2022 dan 2023 pun belum bisa kita bahas bersama," ungkapnya.
"Saya pikir ini perjuangan yang mungkin harus terus dilakukan untuk mendorong agar RUU ini segera dibahas dan disahkan sebagai Undang-undang. Dengan demikian pemerataan pembangunan di daerah-daerah kepulauan seperti NTT bisa kita rasakan," ujarnya menambahkan.
Pada kesempatan itu AWK juga menegaskan bahwa jika kembali terpilih untuk duduk sebagai anggota DPD RI, itu akan menjadi periode terakhirnya. "Jika saya terpilih, ini menjadi periode terakhir saya di DPD RI. Tahun 2029, apapun situasinya saya pasti maju DPR RI, karena ditahun itu abang-abang kita sudah tidak maju lagi," tandasnya.
Ia juga mengucapkan terima kasih kepada masyarakat NTT yang sudah melakukan pengumpulan atau penyetoraan KTP melalui penghubung di masing-masing kabupaten. "Maju bertarung kembali, mohon doa dan dukung dari masyarakat NTT. Kalau memang saya masih layak dan pantas untuk kembali duduk di DPD, maka saya mohon dukungan dan doa dari masyarakat NTT," ungkap Senator Muda itu.
Rian Embukele