Notification

×

Implementasi MOU, BWS Nusa Tenggara II Dan Kelompok Tani Lakukan Penanaman Pohon Buah-buahan Holtikultura

Jumat, 11 November 2022 | November 11, 2022 WIB Last Updated 2022-11-11T01:21:37Z

Kupang, Fakta Line - Balai Wilayah Sungai (BWS) Nusa Tenggara II dan kelompok tani yang tergabung dalam forum Madu Tilong lakukan penanaman ratusan pohon buah-buahan holtikultura sebagai bentuk implementasi keberlanjutan kerja sama dalam mitigasi sedimen, dan penanganan waduk/bendungan Tilong yang bertempat di desa Baumata Utara, Kecamatan Taebenu, Kabupaten Kupang, NTT, Kamis (10/11/2022). 


Kegiatan penanaman pohon buah-buahan hortikultura antara lain Mangga Harum Manis 120 pohon, Jeruk Chokun Madu 120 pohon, Sukun 120 pohon dan Durian 120 pohon. Total Pohon buah-buahan yang ditanam sebanyak 480 Pohon.


Kegiatan ini berlangsung selama dua hari yakni pada (9-10/11/2022) dengan prioritas pada wilayah Hulu Waduk/Bendungan Tilong yang terletak di Kecamatan Taebenu yang penanamannya di dua desa, yaitu Desa Bokong  dan Desa Baumata Utara. Desa Bokong terdiri dari 2 Pokmas, yaitu Olif Tataf dan  Pokmas Nunuh Manela, sedangkan Desa Baumata Utara yaitu Pokmas Molo Tuan. Juga di Kecamatan Kupang  Tengah yaitu terdapat 3 Pokmas disekitar waduk Tilong yakni Pokmas Lais Manekat, Tirta Harapan,  dan Pokmas Muara Berkat. 


Turut hadir dalam kegiatan tersebut Tenaga Ahli Community Participatory (CP) Dr. Laurensius Lehar, S.P., M.P, Fasilitator CP, Kelompok Tani, Toko Masyarakat dan Toko Agama.


Melalui via WA, Kasatker OP SDA NT II, Djoniur Doga, S.T. menyampaikan bahwa penerima manfaat dari kegiatan CP ini yaitu enam Pokmas yang bergabung dalam Forum Madu Tilong yang berjumlah 122 Orang. Selanjutnya Doga mengatakan bahwa perlu adanya perhatian masyarakat  dalam menjaga keamanan Waduk, mengingat posisi strategis masyarakat yang dekat dengan waduk harus dimanfaatkan sebaik mungkin dalam mengelola waduk/bendungan Tilong.


"Posisi Strategis Masyarakat yang berada dekat dengan waduk, tentu lebih tahu dinamika kondisi waduk, dan lingkungannya, oleh karena itu masyarakat merupakan pemanfaat waduk dan sudah selayaknya ikut serta mengamankannya, ucapnya.


Sementara itu, Tenaga Ahli Comunity Participatory (CP) Dr. Laurensius Lehar, S.P., M.P, dalam kesempatan itu menyampaikan bahwa kegiatan pemberdayaan masyarakat ini dengan tujuan untuk melestarikan keberlanjutan waduk Tilong. Sebab baginya, bendungan Tilong punya nilai ekonomi kepada masyarakat yang terlibat di dalam program tersebut. Selanjutnya Lehar megatakan bahwa dengan adanya program ini bisa juga menjadi peluang untuk membuka agrowisata mini disekitar waduk dan wisata air.


"Saya berharap dengan dengan adanya kegiatan ini dapat memberikan manfaat bagi masyarakat dalam menjaga dan melestarikan waduk Tilong, harapannya kedepannya hasil dari kegiatan ini dapat memberikan nilai ekonomi kepada masyarakat guna mendukung kebutuhan hidup masyarakat," tutupnya.

(Arso)