Foto: PMKRI Cabang Kupang |
Ketua PMKRI Cabang Kupang, Marianus Humau, mengatakan pelaksanaan kegiatan penanaman pohon tersebut dalam rangka memperingati HUT PMKRI Cabang Kupang ke 59 hahun. Lanjutnya, kegiatan ini adalah kita memberikan kado dengan menanam pohon.
Marianus menyebut, penanaman pohon ini merupakan salah satu upaya untuk mengurangi resiko terjadinya longsor yang sering terjadi di wilayah TDM, Kota Kupang. Seperti kejadian longsor pada tahun 2020 lalu yang menyebabkan kerusakan berat beberapa rumah warga, kata Ketua PMKRI Cabang Kupang itu.
"Melihat tanah longsor yang terjadi pada tahun 2020 lalu yang menyebapkan beberapa warga kehilangan tempat tinggalnya, maka kita melakukan penghijauan agar dapat mencegah terjadinya tanah longsor," ungkapnya.
Penanaman pohon yang dilaksanakan bersama masyarakat setempat itu, Ketua PMKRI Cabang Kupang menjelaskan, selain untuk konservasi dan mitigasi bencana longsor, PMKRI juga menanam pohon buah-buahan yang bisa dimanfaatkan oleh masyarakat, diantaranya yakni Jambu biji dan Jambu Kristal.
Mantan Sekjend PMKRI Kupang itu mengatakan, kegiatan ini juga disambut baik oleh Lurah TDM dan masyarakat setempat.
Kepala BPDAS Benain Noelmina NTT, melalui Kepala Seksi Evaluasi DAS dan Hutan Lindung, Dolfus Tuames, menyambut baik semangat PMKRI Cabang Kupang yang mengambil peran dalam upaya menjaga dan memulihkan kelestarian lingkungan. Pihaknya menjelaskan BPDAS mendukung kegiatan tersebut berupa menyediakan bibit secara gratis sejumlah 1.000 anakan pohon yang terdiri dari jenis trembesi 250 batang, jenis jambu kristal 250 batang, dan jenis merbau sejumlah 500 batang.
Kata Dolfus, anakan ini di tanam di kelurahan TDM bantaran sungai liliba dan sekitar rumah masyarakat. "Upaya ini dilakukan sebagai salah satu wujud aksi nyata dari Tri Dharma Perguruan Tinggi yakni Pengabdian Masyarakat. Upaya menjaga dan merawat alam, bumi ini tidak semata-mata kewajiban pemerintah namun harus jadi semangat nyata semua pihak melalui kerja kerja kolaboratif. Menanam pohon merupakan salah satu upaya mitigasi dalam meminimalisir terjadinya erosi, banjir dan tanah longsor. Lebih dari pada itu, menanam pohon merupakan upaya utk mengkonservasi tanah dan air. Bila tutupan lahan semakin besar maka akan tumbuh banyak sumber mata air di berbagai tempat. Bila ada air maka peradaban suatu kaum akan tinggi karena kaum tersebut akan sejahtera dan terbebas dari kemiskinan," jelas Dolfus.
Dolfus juga mengatakan, mahasiswa yang tergabung dalam PMKRI Cabang Kupang dapat menjadi tokoh muda yang peduli lingkungan dan kelak jadi motor penggerak bagi orang banyak. Semua upaya perbaikan lingkungan ini meruapakan tanggung jawab semua orang pada bumi ini yg sudah memberikan hidup dan penghidupan bagi kita semua, ujar Dolfus.
(PMKRI Cab. KPG)