Notification

×

Guru Besar UGM Sebut Manusia Zaman Sekarang Sebagai Homodigitalis

Selasa, 11 Oktober 2022 | Oktober 11, 2022 WIB Last Updated 2022-10-11T13:28:16Z

Ket Foto: Prof. Agustinus Supriyanto, S.H.,M.Si (Kanan), Dr. Jeffry Likadja, S.H.,M.H (Kiri)


Kupang, Fakta Line-- Guru besar Universitas Gajah Mada (UGM), Prof. Dr. Agustinus Supriyanto, S.H.,M.Si, memberikan Kuliah Umum kepada mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Nusa Cendana (Undana) Kupang dengan Tema "Pancasila dan Wawasan Kebangsaan". Selasa (11/10/2022) bertempat di aula Gedung A. 


Sebelum pemaparan materi, Dekan Fakultas Hukum Undana Kupang, Dr. Reny Rebeka Masu, S.H.,M.H dalam sambutannya mengucapkan terima kasih kepada Prof. Agustinus yang telah bersedia berbagi materi dengan mahasiswa Fakultas Hukum.


"Dimasa saya, baru pertama kali kedatangan tamu guru besar dari UGM. Kami berterima kasih kepada Rektor UGM dan Rektor Undana Kupang yang telah memfasilitasi kami bertemu dengan Prof. Agus," ungkapnya.


Hadir sebagai Pemateri, Prof. Dr. Agustinus Supriyanto, S.H.,M.Si, yang dimoderatori oleh Wakil Dekan I, Dr. Jeffry Ch.A. Likadja, S.H.,M.H, dalam menyampaikan materi, Prof. Agus mengatakan bahwa tema pada kegiatan hari ini sangat luas sehingga dirinya  menyederhanakannya yakni "Membangun Wawsan Kebangsaan Berdasarkan Pancasila di Era Digital Pasca Covid-19".


Ia mengatakan, laju perkembangan teknologi lebih cepat dari pada laju perkembangan hukum. Dengan perkembangan teknologi yang begitu pesat akan mempengaruhi perubahan relasi satu manusia dengan manusia yang lain.


"Zaman sekarang manusia disebut sebagai Homodigitalis, yang seringkali terjebak dalam berelasi antar individu dalam Media sosial (Medsos). Ini persoalan dari diri kita sendiri," sebut Guru besar UGM itu.


Dalam bermedsos ada dua hal yang perlu diperhatikan yakni Hoax dan Fake News. Terkadang berita penipuan yang berulang kali di posting dianggap benar. Kita harus melihat isuee yang aktual, dan mencari sumber beritanya," jelasnya.


Prof. Agus mengatakan, berita yang baru didapat jangan langsung di posting, cari kebenaran berita dan sumbernya dahulu. kata dia, gempuran medsos membawa kita ke hal yang negatif seperti memposting berita-berita yang berprasangka buruk dan saling provokasi. 


Menggunakan aplikasi di HP juga butuh kehati-hatian. Kata Guru Besar itu, orang bisa belajar membuat Bom melalui youtube. 


Dia juga menilai bahwa di Medsos lebih banyak opini dari pada fakta sehingga sewajarnya saja menggunakan Medsos, tuturnya.


*GM